ASAL MULA DI NAMAKAN KUE SATU
Foto
bersama dengan pemilik dan karyawan salah satu pembuat kue satu di desa cirea
Asal mula dinamakan kue
satu tercetus karena setiap bahan yang digunakan dalam pembuatan kue satu memiliki
perbandingan 1 (satu). Kue satu dibuat dari tepung kacang hijau, gula pasir dan
tepung sagu. Dalam 1 (satu) resep terdiri dari 12 kg kacang hijaudan 12 kg gula
pasir, sedangkan tepung sagu itu sendiri berfungsi untuk melepaskan kue satu dari
cetakan. Namun atas permintaan konsumen perbandingan antara kacang hijau dan kue
satu berubah karena dirasa terlalu manis maka perbandingan bahan kue satu menjadi
12 kg kacang hijau dicampur dengan 10 kg gula pasir dalam satu resep. Dalam satu
resep dapat dihasilkan 50 bungkus kue satu berukuran ½ kg siap jual. Bahan-bahan
pembuatan kue satu sudah disuplay dari pedagang. Kue satu dapat bertahan selama
3 (tiga) bulan dihitung mulai dari pengemasan. Kue satu yang sudah dikemas dikirim
ketoko-toko di wilayah Kuningan, Rajagaluh, dan Cirebon namun ada juga toko
yang dating langsung membeli ketempat produksi. Jika kue satu tidak terjual habis
setelah masa kadaluarsa maka akan dikembalikan ke tempat produksi yang kemudian
akan digunakan untuk pakan ikan.
Langkah-langkah pembuatan
kue satu adalah :
1.
Pertama-tama kacang hijau sebanyak 12 kg
dicuci sampai bersih kemudian disangrai kurang lebih 15 (limabelas) menit, setelah
itu digiling.
2.
Selanjutnya giling gula pasir sebanyak
10 kg kemudian campurkan gilangan kacang
hijau dan gula pasir jadi satu sampai rata.
3.
Setelah adonan tercampur rata kemudian dicetak,
cetakan kue satu terbuat darikayu yang berbentuk lingkaran yang terdiri dari berbagai
motif.
4.
Setelah dicetak kue satu dijemur di
bawah sinar matahari langsung, namun jika cuaca sedang mendung (musim hujan)
proses pengeringan kue satu dapat dilakukan dengan diopen.
5.
Langkah terakhir adalah pengemasan,
setelah kue satu dinyatakan benar-benar kering
kemudian dikemas dengan ukuran sebagai berikut :
a. Ukuran
3 kg dijual ketoko dengan hargaRp. 60.000,-
b. Ukuran
1 kg dijual ketoko dengan hargaRp. 22.000,-
c. Ukuran
½ kg dijual ketoko dengan hargaRp. 11.000,- dan
d. Ukuran
mika berisi 12 keping dijual ketoko dengan harga Rp. 2.500,-
Selama
ini Ibu Ipah masih menjaga resep kue satu warisan keluarga besarnya, Ibu Ipah belum
berani mengadakan inovasi resep.Pada kesempatan ini kami dari kelompok 11 KKM
Universitas Muhammadiyah Cirebon ingin mengadakan beberapa modifikasi pembuatan
kue satu. Modifikasi atau inovasi ini tidak lain bertujuan untuk meningkatkan omzet
penjualan kue satu. Inovasi kue satu dimulai dari label yang digunakan, yaitu membuat
label yang lebih menarik, berwarna dan mempunyai informasi lengkap tentang produk
termasuk tanggal kadaluarsa agar konsumen tidak ragu-ragu dalam membeli.Inovasi
selanjutnya dari segi bentuk cetakan kue satu yang selama ini berbentuk bulat atau
lingkaran dengan berbagai motif.Pada kesempatan ini kami
akanmembuatkuesatudenganbentuk lain sepertibentukbuah-buahandanhewan, selain itu
dalam pembuatan kue satu juga ditambahkan sedikit perasa susu dan butter
sehingga rasanya tidak terlalu keras agar anak-anak lebih
tertarik untuk membeli, Setelah inovasi
label, cetakan, dan rasa selesai kami berusaha memasarkan produk tersebut melalui
media social yaitu ….
Out Of Topic Show Konversi KodeHide Konversi Kode Show EmoticonHide Emoticon